MENGENAL IKAN BELIDA
Oleh : Suparmanto.S, S.PKP
A.
Klasifikasi Ikan Belida ( Chitala
lopis)
Klasifikasi
ilmiah Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Osteoglossiformes
Famili: Notopteridae
Genus: Chitala
Spesies: C. lopis
Nama binomial
Chitala_lopis (Bleeker, 1851)
Sinonim Notopterus chitala H.B.
B.
Deskripsi Ikan Belida ( Chitala lopis)
Ikan lopis
merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan
berpunggung pisau). Ikan ini lebih populer dengan nama ikan belida/belido, yang
diambil dari nama salah satu sungai di Sumatera Selatan yang menjadi
habitatnya. Orang Banjar menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di
Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya, meskipun sekarang
sudah sulit
ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan. Ikan ini merupakan bahan
baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai kemplang.
Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan pempek namun sekarang diganti dengan
tenggiri. Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di akuarium sebagai
ikan hias. Karena berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian
berusaha menyusun teknologi budidayanya. Hingga 2005, Balai Budidaya Air Tawar
Mandiangin, di Kalimantan Selatan telah mencoba membudidayakan, menangkarkan
serta memperbanyak benih ikan belida.
C.
Morfologi Ikan Belida (Chitala lopis)
Famili
Notopteridae merupakan sekelompok ikan bersirip kipas yang dikenal sebagai ikan
dengan punggung berbentuk pisau (Inggris: knifefish atau featherback). Terdapat
tujuh jenis anggotanya yang dapat digolongkan dalam empat genera. Ikan-ikan ini
hidup di air tawar serta air payau di benua Afrika dan Asia Tenggara. Sirip
punggung pendek (tidak ada pada Xenomystus) berbentuk bulu, dengan sirip dubur
memanjang dan mungkin menyambung dengan sirip ekor. Sirip perut (bila ada)
hanya kecil, dengan 3-6 ruas. Bila ikan masih kecil populer sebagai ikan
akuarium, dan bila besar dipajang di akuarium besar. Beberapa anggotanya dapat
dimakan, termasuk ikan belida (Chitala lopis).
D.
Karekteristik Ikan Belida (Chitala lopis)
Ciri khas
ikan ini berupa bentuk tubuh yang menyerupai pisau dengan berat rata-rata 1kg
dan panjang tubuh 87,5 cm. Makanan utamanya berupa anak ikan dan udang. Bisa
ditemukan di perairan tawar Jawa dan Kalimantan. Ikan belida mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut: Badan pipih dan memanjang dengan bagian punggung
yang tampak mencembung. Bagian perut berduri ganda. Bagian ekor juga memanjang.
Sisik kecil, sikloid, pada samping badan membentuk gurat sisi.
Berukuran
sedang, panjang maksimum 100 cm dan berat rata-rata 0,5-1 kg, di alam asli bisa
mencapai 2 - 4 Kg. Bentuk badannya pipih dengan kepala yang berukuran kecil dan
di bagian tengkuknya terlihat bungkuk. Rahang atas letaknya jauh di belakang
mata. Badan tertutup oleh sisik yang berukuran kecil. Sisik di bagian
punggungnya berwarna kelabu sedangkan di bagian perutnya putih keperakan. Pada
bagian sisinya terdapat lingkaran putih seperti bola-bola hitam yang
masing-masing dikelilingi lingkaran putih. Dengan bertambahnya umur hiasan
tubuh ikan belida akan hilang dengan sendirinya dan diganti oleh garis-garis
kehitaman, sistem reproduksi ikan ini dengan bertelur.
Merupakan
ikan air tawar yang bersifat predator atau pemangsa dan nokturnal (aktif pada
malam hari). Pada siang hari biasanya bersembunyi diantara vegetasi. Makanannya
berupa anak-anak ikan dan udang. Tak jarang mangsanya berukuran lebih besar.
Ikan belida jantan bertugas membuat sarang yang dibuatnya dari ranting dan
daun, juga menjaga telur dan anak-anaknya. Ikan belida dapat menghirup udara
dari atmosfir. Ikan karnivora ini hidup di kedalaman 2-3 meter di tempat-tempat
gelap. Saat air sungai meluap, mereka naik ke rawa-rawa untuk kawin dan melepas
telurnya di sana.
E.
Taksonomi Ikan Belida (Chitala lopis)
Isospondyli, Suku Notopterridae
Genus
Chitala
C.
chitala
C.
blanci (di Indocina)
C.
lopis Bleeker (di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya)
C.
ornata
Genus
Notopterus
N.
notopterus
Genus
Papyrocranus
P.
afer
Genus
Xenomystus
X.
nigri (di Afrika)
F.
Habitat Ikan Belida (Chitala lopis)
Sungai-sungai
besar dan daerah yang sering tergenang banjir. Di daerah dataran rendah tidak
lebih dari 30 m dpl.
G.
Penyebaran Ikan Belida (Chitala lopis)
Sumatera, Jawa dan Kalimantan
H.
Populasi Ikan Belida (Chitala lopis)
Termasuk
jenis hewan langka yang dilindungi.
I. Reproduksi
a.
Lopis jantan
Ikan air
tawar, pemangsa ikan kecil dan krustasea, dewasa berukuran 1,5-7 kg, dengan
ciri khas ikan berpunggung pisau: punggungnya meninggi sehingga bagian perut
tampak lebar dan pipih. Lopis dicirikan melalui sirip duburnya yang menyambung
dengan sirip ekor berawal tepat di belakang sirip perut yang dihubungkan dengan
sisik-sisik kecil. Bentuk kepala dekat punggung cekung dan rahangnya semakin
panjang sesuai dengan meningkatnya umur sampai jauh melampaui batas bagian
belakang mata pada ikan yang sudah besar.
b.
Lopis betina
Betina
memiliki sirip perut relatif pendek dan tidak menutup bagian urogenital, alat
kelamin berbentuk bulat. Ketika birahi (matang gonad), bagian perut membesar
dan kelamin memerah. Jantan memiliki sirip perut lebih panjang dan menutup
bagian urogenital, alat kelamin berbentuk tabung, ukuran lebih kecil daripada
betina. Jika jantan siap pijah alat kelamin memerah dan mengeluarkan cairan
putih (cairan sperma) jika ditekan/diurut.
Telur
biasanya diletakkan di batang terendam pada kedalaman hingga 1m. Dalam rekayasa
penangkaran, batang bambu atau papan dipakai sebagai tempat penempelan telur.
Pemijahan dilakukan pada musim penghujan (di BBAT Agustus hingga Maret). Dalam
sekali pemijahan, seekor betina rata-rata menghasilkan 288 butir telur,
meskipun dapat menghasilkan hampir dua kali lipat dari jumlah itu. Derajat
pembuahan berkisar 30-100 %. Derajat penetasan 72,2% dan sintasan (survival
rate) larva adalah 64,2%. Larva menetas sekitar 72-120 jam (3-5 hari) pada suhu
air 29-30 °C.
Larva
bersifat kanibal sehingga perlu perlindungan. Benih berusia 3 hari sudah mulai
dapat makan udang artemia. Benih berusia satu bulan sudah dapat dideder di
akuarium, dan satu bulan kemudian siap dideder di kolam. Ikan dengan ukuran
15cm siap untuk pembesaran. Belida lebih aktif pada malam hari, dan mulai
respon terhadap makanan pada sore hari. Hewan ini menyukai bagian gelap dari
sungai, biasanya hidup di lubuk di bawah pepohonan.
J. Cara makan Ikan Belida (Chitala lopis)
Ikan ini menyenangi
perairan sungai yang banyak terdapat pohon kayu yang tumbang dan di rawa
banjiran yang berhutan, karena diduga batang kayu baik yang masih hidup maupun
yang sudah mati merupakan rumpon bagi ikan kecil dan berfungsi sebagai media
bagi udangdan serangga air, selain menjadi makanan bagi ikan belida juga
menjadi substrat tempat menempel telur yang dibuahi (Adjie dkk., 1999). Ikan
belida termasuk ikan karnivora (Welcomme, 1979), matang gonad sepanjang tahun
dengan fekunditas telur 260-6,080 butir (Adjie dkk., 1999).
DAFTAR PUSTAKA
Adjie
dkk,1999. Proposal Pkl Ikan Belida. Uncategorized. (Diakses 27 September 2011)
Grandea, T.
(1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform
ostariophysan fishes". Geobios 28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 27
September 2011)
Arifudin, R.
1983. “Ikan Belida hewan langka yang dilindungi”. BPTP. Palembang.
Anonimous.
Gaya Hidup Sehat edisi 491. http //E:/ikan Belida/Ikan Belida, Enak – Murah –
Sehat Bergizi « Heart’s Freedom.htm. (D